Friday, April 30, 2010

Pantun Seloka Srikandi

Di sini saya masukkan pantun2 nukilan dari srikandi sekalian…


Asam gulugor dari sini
Perahu mudek ke seberang
Nak tegor dari tadi
Takut tak jawab adik nan sorang
Dari :K.Lah

Jawab Harsa jawab......
Sebelum Harsa jawab Kak na nak mencelah.
Tanak nasi dalam periuk.
Sambil menjala ikan puyu,
Petik pula daun pegaga,
Tumbuh segar ditepi perigi,
Manakan adik tidak merajuk,
Kakak pulang tidak ketemu,
Bila jauh tidak disapa,
Entah bila berjumpa lagi.
Rasa nak berpantun 8 kerat....... ....
Dari :kakcikna

 

Aduhai... sedih pulak pepagi ni Cik Na....*sot*. ..tapi sibuk2 pun nak jawab jugak:

K.Normah dari Kelantan
Cantiklah sungguh bila berdandan
Apalah sangat di seberang lautan
Dunia sekarang kan tak bersempadan?
(Ini real punya kiasan tau!, jawab K.N, jangan tak jawab)

Anak kecil berlari-lari
Nelayan berakit menjala bawal
Apa dimushkil pokok kari
Kat supermaket kan banyak dijual?
dah. Nak siapkan kerja.

Hugs, jangan tak hugs,
Dari: K.Lah

 

Sungguh wangi daun pandan,
Ditanam bawah pokok cermai,
Dunia memang tidak bersempadan,
Bila nak peluk tangan tak sampai,
Huwaaa......
Dari: Kakcikna

Wednesday, April 28, 2010

Sembuhkan barah dengan Keladi Tikus

Penyakit  Kanker Sudah Tidak Berbahaya Lagi                             
image1 image2

Kanker tidak  lagi mematikan. Para penderita kanker di Indonesia dapat memiliki  harapan hidup yang lebih lama dengan ditemukannya tanaman  "KELADI TIKUS"  (Typhonium Flagelliforme/ Rodent Tuber) sebagai tanaman obat yang dapat menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker   dan berbagai penyakit berat lain.

Tanaman sejenis talas dengan  tinggi maksimal 25 sampai 30 cm ini hanya tumbuh di semak yang tidak  terkena sinar matahari langsung. "Tanaman ini sangat banyak ditemukan  di Pulau Jawa," kata Drs.Patoppoi Pasau,orang pertama yang menemukan  tanaman itu di Indonesia ..  Tanaman obat ini telah diteliti sejak tahun 1995 oleh Prof  Dr Chris K.H.Teo,Dip Agric (M), BSc Agric (Hons)(M), MS, PhD dari  Universiti  Sains Malaysia dan juga pendiri Cancer Care Penang,  Malaysia.

http://cacare.com

Lembaga perawatan kanker yang didirikan tahun 1995 itu  telah membantu ribuan pasien dari Malaysia , Amerika, Inggris ,  Australia , Selandia Baru,  Singapura, dan berbagai negara di dunia. Di Indonesia, tanaman ini pertama ditemukan oleh Patoppoi di Pekalongan, Jawa Tengah. Ketika itu, istri Patoppoi mengidap kanker payudara stadium III dan harus dioperasi 14 Januari 1998. Setelah kanker ganas tersebut diangkat melalui operasi, istri Patoppoi harus menjalani kemoterapi (suntikan kimia untuk membunuh sel, Red) untuk menghentikan penyebaran sel-sel kanker tersebut. "Sebelum  menjalani kemoterapi,dokter mengatakan agar kami  menyiapkan wig  (rambut palsu) karena kemoterapi akan mengakibatkan kerontokan rambut,  selain kerusakan kulit dan hilangnya nafsu makan," jelas Patoppoi.   Selama mendampingi istrinya menjalani kemoterapi, Patoppoi  terus berusaha mencari pengobatan alternatif sampai akhirnya dia   mendapatkan  informasi mengenai penggunaan teh Lin Qi di Malaysia untuk  mengobati kanker. "Saat itu juga saya langsung terbang ke Malaysiauntuk membeli  teh  tersebut,"  ujar Patoppoi yang juga ahli biologi. Ketika sedang berada  di sebuah toko obat di Malaysia , secara tidak sengaja  dia melihat dan membaca buku mengenai pengobatan kanker yang berjudul  Cancer, Yet They Live karangan Dr Chris K.H. Teo terbitan 1996. "Setelah saya baca sekilas, langsung saja saya beli buku tersebut.  Begitu menemukan buku itu, saya malah tidak jadi membeli teh Lin Qi, tapi langsung pulang ke Indonesia ," kenang Patoppoi  sambil tersenyum.  Di buku itulah Patoppoi membaca khasiat typhonium  flagelliforme itu. Berdasarkan pengetahuannya di bidang  biologi, pensiunan pejabat   Departemen Pertanian ini langsung  menyelidiki dan mencari tanaman tersebut. Setelah menghubungi beberapa  koleganya di berbagai tempat,familinya di Pekalongan Jawa Tengah,  balas menghubunginya. Ternyata, mereka menemukan tanaman itu di  sana .  Setelah mendapatkan tanaman  tersebut dan mempelajarinya lagi, Patoppoi  menghubungi Dr. Teo di Malaysia untuk menanyakan kebenaran tanaman  yang ditemukannya itu.   

   
Selang beberapa hari, Dr Teo  menghubungi Patoppoi dan menjelaskan bahwa tanaman tersebut memang  benar Rodent Tuber. "Dr Teo mengatakan agar  tidak ragu lagi untuk  menggunakannya sebagai obat,"  lanjut Patoppoi. Akhirnya, dengan  tekad bulat dan do'a untuk kesembuhan, Patoppoi mulai memproses  tanaman tersebut sesuai dengan langkah-langkah pada buku  tersebut  untuk diminum sebagai obat. Kemudian Patoppoi menghubungi putranya,Boni Patoppoi di Buduran, Sidoarjo untuk ikut mencarikan tanaman   tersebut.   "Setelah melihat ciri-ciri tanaman tersebut, saya mulai  mencari di pinggir sungai depan rumah dan langsung saya dapatkan  tanaman tersebut tumbuh liar di pinggir sungai," kata Boni yang  mendampingi ayahnya saat itu.           
Selama mengkonsumsi sari tanaman  tersebut, isteri Patoppoi mengalami penurunan efek samping kemoterapi  yang dijalaninya. Rambutnya berhenti   rontok, kulitnya tidak rusak dan  mual-mual hilang. "Bahkan nafsu makan ibu saya pun kembali normal,"  lanjut Boni.  Setelah tiga bulan meminum obat tersebut, isteri  Patoppoi menjalani pemeriksaan kankernya. "Hasil pemeriksaan negatif,  dan itu sungguh    mengejutkan kami dan dokter-dokter di Jakarta ," kata  Patoppoi. Para dokter itu kemudian  menanyakan kepada Patoppoi, apa yang diberikan pada isterinya. "Malah  mereka ragu, apakah mereka telah salah memberikan dosis kemoterapi  kepada kami," lanjut Patoppoi. Setelah diterangkan mengenai  kisah tanaman Rodent Tuber, para dokter pun mendukung Pengobatan  tersebut dan menyarankan agar mengembangkannya. Apalagi melihat  keadaan isterinya yang tidak mengalami efek samping kemoterapi yang  sangat keras tersebut. Dan pemeriksaan yang seharusnya tiga bulan  sekali diundur menjadi enam bulan sekali."Tetapi karena sesuatu hal,  para dokter tersebut tidak mau mendukung secara terang-terangan  penggunaan tanaman sebagai pengobatan alternatif," sambung Boni sambil  tertawa. Setelah beberapa lama tidak berhubungan,  berdasarkan peningkatan keadaan isterinya, pada bulan April 1998,  Patoppoi kemudian menghubungi Dr.Teo melalui fax  untukmenginformasik an bahwa tanaman tersebut banyak terdapat
di Jawa dan mengajak Dr. Teo untuk menyebarkan penggunaan tanaman ini di   Indonesia. Kemudian Dr ..  Teo langsung membalas fax kami, tetapi mereka tidak tahu  apa yang  harus mereka perbuat, karena jarak yang jauh," sambung Patoppoi. Meskipun Patoppoi mengusulkan agar buku mereka diterjemahkan dalam bahasa Indonesiadan disebar-luaskan di Indonesia, Dr. Teo   menganjurkan agar kedua belah pihak  bekerja sama dan berkonsentrasi dalam usaha  nyata membantu penderita  kanker di Indonesia.  

Kemudian,  pada akhir Januari 2000 saat Jawa Pos mengulas habis mengenai meninggalnya Wing Wir yanto , salah satu wartawan handal Jawa Pos,Patoppoi sempat tercengang. Data-data rinci mengenai gejala, penderitaan, pengobatan yang diulas di Jawa Pos, ternyata sama dengan   salah satu pengalaman pengobatan penderita kanker usus yang dijelaskan di buku tersebut. Dan eksperimen pengobatan tersebut berhasil  menyembuhkan pasien tersebut. "Lalu saya langsung menulis di kolom  Pembaca Menulis di Jawa Pos," ujar Boni. Dan tanggapan yang  diterimanya benar-benar diluar dugaan. Dalam sehari, bisa sekitar 30  telepon yang masuk. "Sampai saat ini, sudah ada sekitar 300 orang yang  datang ke sini," lanjut Boni yang beralamat di Jl. KH. Khamdani, Buduran  Sidoarjo.

Pasien pertama yang  berhasil adalah penderita Kanker Mulut Rahim stadium dini. Setelah  diperiksa, dokter mengatakan harus dioperasi.  Tetapi karena belum  memiliki biaya dan sambil menunggu rumahnya laku dijual untuk biaya  operasi, mereka datang setelah membaca Jawa Pos. Setelah diberi  tanaman dan cara meminumnya, tidak lama kemudian pasien tersebut  datang lagi dan melaporkan bahwa dia tidak perlu dioperasi, karena  hasil pemeriksaan mengatakan negatif. Berdasarkan animo masyarakat  sekitar yang sangat tinggi, Patoppoi berusaha untuk menemui Dr. Teo  secara langsung. Atas bantuan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan  Makanan Departemen Kesehatan, Sampurno, Patoppoi dapat menemui Dr.  Teo di Penang ,  Malaysia .  Di kantor Pusat Cancer Care Penang, Malaysia , Patoppoi mendapat penerangan  lebih lanjut  mengenai riset tanaman yang saat ditemukan memiliki  nama Indonesia . Ternyata saat  Patoppoi mendapat buku "Cancer, Yet They Live" edisi  revisi tahun  1999, fax yang dikirimnya di masukkan dalam buku tersebut, serta  pengalaman isterinya dalam usahanya berperang melawan kanker.

Dari  pembicaraan Cancer Care di Jakarta dan Surabaya . Maka  secara resmi,  Patoppoi dan putranya diangkat sebagai perwakilan  lembaga sosial Cancer Care Indonesia , yang juga disebutkan dalam  buletin bulanan Cancer Care, yaitu di Jl. Kayu Putih 4 No. 5, Jakarta Timur,  telp. 021-4894754, 4894786, 4897686 dan di Buduran, Sidoarjo.

Cancer Care Malaysiatelah mengembangkan bentuk pengobatan tersebut secara lebih canggih. Mereka telah memproduksi ekstrak Keladi Tikus dalam bentuk pil dan teh bubuk yang  dikombinasikan dengan berbagai tananaman lainnya dengan dosis  tertentu. "Dosis yang diperlukan tergantung penyakit yang diderita," kata  Boni. Untuk mendapatkan obat tersebut, penderita harus mengisi  formulir yang menanyakan keadaan dan gejala penderita dan akan  dikirimkan melalui fax  ke Dr. Teo. "Formulir tersebut dapat diisi  disini, dan akan kami fax-kan. Kemudian Dr. Teo sendiri yang akan  mengirimkan resep sekaligus  obatnya, dengan harga langsung dari  Malaysia , sekitar  40-60 Ringgit Malaysia ," lanjut Boni.

                                                  
"Jadi pasien hanya membayar biaya fax dan obat, kami tidak menarik keuntungan, malahan untuk yang kurang mampu, Dr.Teo bisa  memberikan perpanjangan waktu pembayaran. " tambahnya.Sebenarnya pengobatan ini  juga didukung dan sedang dicoba oleh salah satu dokter senior di  Surabaya, pada pasiennya yang mengidap kanker ginjal. Adadua pasien yang sedang dirawat dokter yang pernah  menjabat sebagai direktur salah satu rumah sakit terbesar di  Surabayaini. Pasien pertama yang mengidap kanker rahim tidak sempat diberi  pengobatan dengan keladi tikus, karena telah ditangani oleh  rekan-rekan dokter yang telah memiliki reputasi. Setelah menjalani  kemoterapi dan radiologi, pasien tersebut mengalami kerontokan rambut,  kulit rusak dan gatal, dan selalu muntah.     
                
Tetapi pada pasien kedua  yang mengidap kanker ginjal, dokter ini menanganinya sendiri dan juga  memberikan pil keladi tikus untuk membantu proses penyembuhan kemoterapi. Pada pasien kedua ini, tidak ditemui berbagai efek yang dialami penderita pertama, bahkan pasien tersebut kelihatan normal. Tetapi  dokter ini menolak untuk diekspos karena menurutnya, pengobatan  ini belum resmi diteliti di Indonesia ..  Menurutnya,  jika rekan-rekannya mengetahui bahwa dia memakai pengobatan alternatif, mereka akan memberikan predikat sebagai "ter-kun" atau dokter-dukun. "Disinilah gap yang terbuka antara pengobatan  konvensional dan modern," 
kata dokter tersebut. Banyak  hal menarik yang dialami Boni selama menerima dan memberikan bantuan  kepada berbagai pasien. Bahkan ada pecandu berat putaw dan sabu-sabu  di Surabaya , yang pada akhirnya pecandu  tersebut mendapat kanker paru-paru. Setelah mendapat vonis kanker  paru-paru stadium III, pasien tersebut mengkonsumsi pil dan teh  dari Cancer Care. Hasilnya cukup mengejutkan, karena ternyata obat  tersebut dapat mengeluarkan racun narkoba dari peredaran darah penderita  dan mengatasi ketergantungan pada narkoba tersebut. "Tapi, jika  pecandu sudah bisa menetralisir racun dengan keladi tikus, dia tidak  boleh memakai narkoba lagi, karena pasti akan timbul resistensi. Jadi  jangan seperti kebo, habis mandi berkubang lagi," sambung Boni sambil   tertawa.

Juga ada pengalaman pasien yang meraung-raung kesakitan  akibat serangan kanker yang menggerogotinya, karena obat penawar rasa  sakit sudah tidak mempan lagi. Setelah diberi minum sari keladi tikus,  beberapa saat kemudian pasien tersebut tenang dan tidak lagi merasa  kesakitan. Menurut data Cancer Care Malaysia, berbagai penyakit  yang telah disembuhkan adalah berbagai kanker dan penyakit berat  seperti kanker   payudara, paru-paru, usus besar-rectum, liver, prostat, ginjal, leher  rahim, tenggorokan, tulang, otak, limpa, leukemia, empedu, pankreas, dan hepatitis.  Jadi diharapkan agar hasil  penelitian yang menghabiskan milyaran Ringgit Malaysia selama 5 tahun dapat benar-benar berguna bagi dunia kesehatan. Bagi  teman-teman yang memerlukan informasi lebih lanjut sehubungan dengan  artikel "Obat Kanker" bisa menghubungi perwakilan lembaga sosial "Cancer Care Indonesia " beralamat di Jl. Kayu Putih 4 no. 5,  Jakarta Timur, telp : 021-4894754, 4894786, 4897686   

Message from Madam President

ASWT , Srikandis yang dikasihi,

Am sure we all have read the recounts of B2S by SK Wardah and SK Mum. The programme we organised for the adik-adik was well received. There was one BIG complaint; " not enough professions ". There was no banking, accountancy, law, doctor, dentist etc etc. We were requested to come again before the Puasa. We hope there would be more SKs who could come to the Career Guidance Session.

The Pengetua, SK Junaidi shared with us her wish to create a Gallery Srikandi. It is at the area immediatelly behind the main steps to the office. She envisage that a couple of corriders would be constructed along which cupboards to house all the trophies won by STF, and a miniature garden !

She is requesting, and we think it is a very good idea, that each batch of the Srikandis sponsor an item or many items. These items would then be marked as " sponsored by Srikandi 1972", as an example. This means that SK72 has sponsored this particular item. It could be a chair, the cupboard, the clock etc etc.

Girls, what do you think?

On another note, the Kementerian give points on how strong is the relationship between the Alumni and the school. STF is building up profile of the Srikandis. Attached is the form. We would like to request that as many Srikandis to fill up the forms and return it to SK Harsa at harsa.afina@ gmail.com, soonest possible.



kind regards
SK72 Mek Yam Jusoh.

Wednesday, April 21, 2010

ORANG IKHLAS ITU TERTINDAS?

Artikel yang baik buat renumngan kita bersama ...


Jika kita memberi kebaikan kepada seseorang, kebaikan itu akan dibalas walaupun yang membalasnya bukan orang yang kita berikan kebaikan itu. Hakikat ini mengingatkan saya kepada satu perbualan yang berlaku sewaktu saya mengendalikan program latihan beberapa tahun lalu di sebuah organisasi.
“Saya tidak mempunyai apa-apa harapan lagi pada organisasi ini,” kata seorang kakak berterus-terang.
“Mengapa?” balas saya.
“Organisasi ini dipenuhi oleh kaki bodek dan kaki ampu. Saya terseksa bekerja secara ikhlas di sini. Tidak pernah dihargai, tidak ada ganjaran yang wajar. Saya bukannya orang yang bermuka-muka. Tak pandai saya nak ampu-ampu orang atas, Fokus saya kepada kerja sahaja.”
Kakak itu sebenarnya adalah peserta program yang paling senior. Telah berpuluh tahun bekerja dalam organisasi tersebut. Itu adalah kali terakhir dia mengikuti program latihan. Enam bulan lagi dia akan bersara. Kesempatan yang diberikan kepadanya dalam sesi memperkenalkan diri itu telah digunakannya sepenuhnya untuk meluahkan rasa kecewa dan marahnya sepanjang berkhidmat di situ. Sungguh, dia kecewa sekali. Siapa tidak marah, jika bekerja secara ikhlas dan gigih tetapi tidak pernah dinaikkan pangkat atau mendapat kenaikan gaji?
Sewaktu rehat, sambil minum-minum dan berbual santai saya bertanya kepadanya, “kakak punya berapa orang anak?”
Sengaja saya bertanya soal-soal “di luar kotak” agar ketegangan dalam sesi sebelumnya dapat diredakan.
“Oh ramai encik…”
“Bagaimana dengan anak-anak kakak?”
Wah, saya lihat dia begitu ceria apabila mula menceritakan tentang anak-anaknya. Boleh dikatakan semua anak-anaknya berjaya dalam profesion masing-masing. Ada yang menjadi doktor, jurutera, pensyarah dan sebagainya. Malah seorang anaknya telah menjadi hafiz.
“Kakak, boleh saya bertanya?”
“Tanyalah encik…” ujar kakak itu sambil tersenyum. Mendung di wajahnya sudah berlalu. Dia begitu teruja bila bercerita tentang anak-anaknya. Memang, semua anak-anaknya menjadi.
“Jika kakak diberi pilihan, antara anak-anak yang “menjadi” dengan naik gaji, mana yang kakak pilih?”
Belum sempat dia menjawab, saya bertanya lagi, “antara kakak naik pangkat dengan anak-anak berjaya dalam karier mereka, mana yang kakak pilih?”

Dengan cepat kakak itu menjawab, “hati ibu encik… tentulah saya pilih anak-anak saya menjadi walaupun tidak naik gaji atau dapat pangkat. Anak-anak adalah harta kita yang paling berharga!”
Saya tersenyum. Hati ibu, begitulah semestinya.
“Kakak, sebenarnya keikhlasan dan kegigihan kakak bekerja dalam organisasi ini telah mendapat ganjaran…” kata saya perlahan. Hampir berbisik.
“Maksud encik?”
“Allah telah membalas dengan ganjaran yang lebih baik dan lebih kakak lebih sukai. Bila kakak ikhlas bekerja dalam organisasi ini, Allah berikan kepada kakak anak-anak yang menjadi.”
“Tidak pernah saya terfikir begitu encik…”
“Allah Maha Berkuasa. Ada kalanya takdir dan perbuatan-Nya terlalu misteri dan rahsia untuk dijangkau oleh pemikiran kita. Tetapi yakinlah what you give, you get back. Itu hukum sunatullah dalam hubungan sesama manusia. Kebaikan yang kita buat akan kembali kepada kita. Yakinlah.”
“Walaupun bukan daripada seseorang atau sesuatu pihak yang kita berikan kebaikan itu?”
“Maksud kakak?”
“Macam ni, saya buat kebaikan kepada organisasi tempat saya bekerja, tapi Allah berikan kebaikan kepada keluarga. Pembalasan Allah bukan di tempat saya bekerja, sebaliknya diberikan dalam keluarga saya. Begitukah encik?”
“Itulah yang saya katakan tadi, takdir Allah kekadang terlalu misteri. Tetapi ketetapannya mutlak dan muktamad, siapa yang memberi kebaikan akan dibalas dengan kebaikan. Dalam istilah biasa itu dipanggil golden rule!”
Kakak itu termenung. Mungkin memikirkan pertalian dan kaitan antara apa yang berlaku dalam organisasi dengan familinya.
“Metafora atau analoginya begini. Katalah kita sedang memandu di satu jalan yang mempunyai dua atau tiga lorong. Penuh sesak. Tiba-tiba sebuah kereta yang tersalah lorong di sebelah memberi isyarat untuk masuk ke lorong kita. Kerana simpati melihat dia terkial-kial memberi isyarat, kita pun beralah, lalu memberi laluan untuk kereta itu masuk di hadapan kita…”
Saya berhenti seketika mengambil nafas sambil mencari reaksi. Saya lihat kakak itu mendengar penuh minat. Dia meneliti metafora yang saya sampaikan dengan begitu teliti.
“Kemudian kita terus memandu ke hadapan. Mungkin sejam kemudian atau setelah berpuluh-puluh kilometer, tiba-tiba kita pula yang tersalah lorong. Kita pula yang memberi lampu isyarat untuk masuk ke lorong sebelah. Soalnya logikkah kalau kita mengharapkan kereta yang kita bantu sebelumnya memberi laluan untuk kita?”
Kakak itu tersenyum dan berkata, “tak logik encik. Kereta yang kita bantu tadi entah ke mana perginya.”
“Tapi ada tak kereta lain yang simpati dan memberi laluan untuk kita?’
“Pasti ada! Insya-Allah.”
“Ya, begitulah. Padahal kereta itu tidak pernah sekali pun kita tolong. Tetapi Allahlah yang menggerakkan hati pemandunya untuk memberi laluan kepada kita. Orang yang kita beri kebaikan, tidak ada di situ untuk membalas kebaikan kita… Tetapi Allah menggerakkan hati orang lain, yang tidak pernah merasa kebaikan kita untuk membalas kebaikan kita tadi.”
“Subhanallah!”
“Begitu dalam litar di jalan raya dan begitu jualah litar dalam kehidupan manusia. Kita buat baik kepada A, tetapi kerap kali bukan A yang membalas kebaikan kita tetapi B atau C atau D atau lain-lainnya yang membalasnya. Inilah hakikat yang berlaku dalam kehidupan ini.”
“Kita tidak boleh kecewa bila keikhlasan kita dipersiakan?” tanya kakak itu lagi. Lebih kepada satu respons minta diiyakan.
“Kakak, ikhlas sebenar tidak pinta dibalas. Tetapi Allah Maha Kaya dan Maha Pengasih, siapa yang ikhlas akan diberi ganjaran walaupun mereka tidak memintanya kerana setiap kebaikan itu akan dikembalikan kepada orang yang melakukannya. Ia umpama bola yang dibaling ke dinding, akan melantun semula kepada pembalingnya!”
“Selalunya saya dengar, orang ikhlas akan dibalas di akhirat.”
“Itulah balasan yang lebih baik dan kekal. Tetapi saya katakan tadi, Allah Maha kaya, Allah mahu dan mampu membalas keikhlasan hamba-Nya di dunia lagi.”
“Maksud encik?”
“Orang yang ikhlas akan diberi ketenangan dan kebahagiaan dalam hidup. Anak-anak yang soleh dan solehah. Isteri yang taat atau suami yang setia. Dan paling penting… hati yang sejahtera. Inilah kekayaan dan kelebihan yang lebih utama daripada pangkat, gaji dan jawatan.”
“Jadi orang ikhlas akan terus ditindas, tidak dapat kenaikan pangkat atau gaji? Bukan apa, saya terfikir kenapa nasib kaki ampu dan kaki bodek lebih baik dalam organisasi. Mereka dapat naik pangkat!”
Giliran saya pula tersenyum.
“Tidak ada kebaikan yang akan kita dapat melalui jalan yang salah. Percayalah, kalau benar mereka kaki ampu dan bodek sahaja… pangkat yang mereka dapat akan menyebabkan mereka melarat. Gaji naik, tetapi ketenangan hati menurun. Ingat apa yang saya kata tadi, what you give you get back… Golden rule itu bukan untuk kebaikan sahaja, tetapi untuk kejahatan juga. Kalau kita berikan kejahatan, kejahatan itu akan kembali semula kepada kita. Kaki ampu, mungkin akan dapat anak yang pandai bermuka-muka. Kaki bodek mungkin dibalas dengan isteri yang berpura-pura!” terang saya panjang lebar.
“Jadi apa yang harus saya lakukan dengan baki masa perkhidmatan yang tinggal tidak beberapa bulan lagi ni?”
“Bekerjalah dengan gigih. Walaupun mungkin bos tidak melihatnya, tetapi Allah Maha Melihat. Bekerja itu satu ibadah. God is our “ceo”, kata orang sekarang. Insya-Allah, satu hari nanti manusia juga akan diperlihatkan oleh Allah tentang keikhlasan manusia yang lain. Jangan berhenti memberi kebaikan hanya kerana tidak dapat penghargaan…”
“Maksud encik?”
“Jangan mengharap terima kasih daripada manusia atas kebaikan yang kita buat kepadanya.”
“Kenapa?”
“Kita akan sakit jiwa!”
“Kenapa?”
“Kerana umumnya manusia tidak pandai berterima kasih. Lihatlah, kalau kepada Allah yang Maha Memberi pun manusia tidak pandai bersyukur dan berterima kasih, apalagi kepada manusia yang pemberiannya terbatas dan berkala. Sedikit sekali daripada manusia yang bersyukur,” balas saya mengulangi apa yang maktub dalam Al Quran.
“Tetapi Allah tidak berhenti memberi… “ kata kakak itu perlahan.
“Walaupun manusia tidak berterima kasih kepada-Nya. Sekalipun kepada yang derhaka dan kafir, tetapi Allah terus memberi… Justeru siapa kita yang tergamak berhenti memberi hanya kerana tidak mendapat penghargaan dan ucapan terima kasih?”
“Ah, kita terlalu ego…”
Dan itulah kesimpulan perbualan yang saya kira sangat bermakna dan besar impaknya dalam hidup saya. Saya terasa “diperingatkan” semasa memberi peringatan kerana pada hakikatnya saya juga tidak terlepas daripada lintasan hati oleh satu pertanyaan… orang ikhlas tertindas?

Tuesday, April 20, 2010

Roast Turkey......from Ostolia with love...Rafid 72

ROAST TURKEY

1.  Turkey...sekor

2.  Lumuran bawah skin turkey area dada
     garlic, rosemary, sage, lemon,

3.  Lumuran luar kulit turkey:
     kunyit, garam

4.  Stuffing:
     a. mesh garlic, onion, celery, capsicum, tomato, buah pala,
     b. rice/nasi
     c. telur
     d. 1 whole lemon

5.  Roast - iringan: dalam pan
    whole onion, whole carrot, whole potato

6. Gravy:
    a. lebihan juice turkey yg dalam pan.
    b. water, cornflour, garam.

Cara-cara menyediakannya:
A. Seekor turkey - bersih, pat pat dry.
B. Masukkan bahan No. 2 bawah skin turkey bahagian dada.
C. Lumur luar turkey dengan bahan No. 3.
D. Goreng garlic dan masukkan semua bahan stuffing (4) bahagian "a".
E.  Tutup api.  Then masukkan nasi dan telur. Gaul. Supaya melekat semua bahan.
F.  Masukkan "E" tu dalam perut turkey.
G.  Lastly, masukkan sebiji lemon - maka tertutuplah opening tu...... Tak nak bagi stuffing tu keluar.
H.  Roastlah in hot pan at 180 C for 2 - 3 hrs.
I.  Nak tahu masak ke tak, cucuk paha, tengok air keluar ke tak.
J.  Letakan No. 5 (bahan iringan) disisi turkey didalam pan.
K.  Kuah/gravy.... guna lebihan juice roast turkey + air + cornflour + garam = kacau dalam pan hingga pekat.

..............toinggg...roast turkey dah ready.................

Program Balik Ke Sekolah (B2S) 16-18 April 2010

Salam to all Srikandis,
Just a short note to record our deepest and heartiest gratitude to Pengetua STF, our very own SK Kak Junaidi Santano, for a very warm hospitality extended to us. 

I don't know about Kak Junaidi, but after the two-day event, I went home to my house (in Johor), flat, tired and slept until Maghrib.  Although tired, I was very happy to witness such a very grand event to honour the PMR and SPM high achievers.  I felt so proud to be part of the deserving, bright and intelligent sisters.

OK, let me start from Day 1, Friday evening. 

I started off to STF from UTM at around 6.20pm amidst a heavy downpour but managed to reach the school around 7pm.  I was greeted by SK Mumtazah and her lovely 5-yr old Soraya who were there earlier (drove from KL).  We then convened to Block B (previously was Block A) to meet up with the sisters from batch 72 (form 6), batch Kak Junaidi.  Although we have never met before but we cliqued almost instantly.  We had dinner and around that time, SK Dalina made her way to the dining hall (now known as Dewan Melati) with her children.  Dinner was yummy, because I was really hungry... I must find a photo of the Dewan Melati to show you the new facelift.  Imagine this; throw away all the long old wooden tables and the dilapidated chairs.. and in come in pretty rows, medium-sized round table equipped with the round-melamin serving dish containers (I dont know what you call them, but very smart looking).  oh the curtains.... lawa..

Second Day:  tunggu  -- lain email akan cerita lagi.

From Kak Wardah ‘74

 

Salam to all Srikandis,

Just to add from Kak Wa's experience.  The last time I came to STF was sometime in 1986 (could be KD's last year in STF).  This time, with a daughter on tow, I drove through the gateway, hearts pumping like mad.  What do I expect?  Will there be any difference since then? It was raining cats & dogs, maghrib pulak tu, and driving slowly up the hill from Block A (used to be Block B - Tengku Arfah), I stopped the car.  Stepped out and kena report kat Warden's office.  Warden's office?  Waah........macam kaunter pejabat kerajaan.  Greeted cheerful by 3 lovely young ladies.  Are they students?  I tanya nak jumpa Warden.  Sayalah Warden, she answered.  So young!!  I thot Wardens should look like Grand Dames with pointed glasses.  Tak lama tu met Kak Wa.  Good to see a familiar face with sparkling eyes.

At Dewan Melati, the tables and chairs have changed.  Even the high table area has changed.  Beautiful pink and cream colored tiles on the floor and the walls.  Flowery lime green scalloped curtains.  Scalloped white and lime green muslin hanging from the ceiling.  At the pedestal wash basin, ada soap dispenser.  Kak Wa said, at least they have a working soap dispenser.  Outside the dining hall, at every other columns ada functioning pay phones.  Tak da pulak yang rosak or vandalised.  Although all the covered walkways are still intact exactly the same as before, more and more pedestrian walkways are done up to replace various shortcut areas.  You hardly see students walk on grass.  All grassy areas are green.

In the dorm, one can see signs of aging but well tended to.  Non of the wc's are broken.  Non of the shower doors are broken.  I just realised that each shower cubicle is so tiny.  Imagine 600mm (aproximately 2 feet wide)!!  We all must be so tiny then.  Now that I am wider, it takes a bit of effort to shampoo my hair.  Baru angkat tangan, siku dah langgar dinding.  Teringat dulu-dulu, nak book bilik air kena guna towel.  I did the same thing.  I had a favorite shower cubicle and to avoid other SKs from using it, I cepat-cepat book dengan towel.  And then I just laughed at myself.  I felt so childish.

Sambung lepas cerita Kak Wa.......

Kak Mum

Pictures:

IMG00077-20100417-0923 IMG00078-20100417-1511 IMG00080-20100417-1608 IMG00076-20100417-0923 IMG00092-20100418-0835 IMG00094-20100418-0836 IMG00101-20100418-0956 IMG00106-20100418-1018 IMG00112-20100418-1127 IMG00113-20100418-1231 IMG00114-20100418-1231 IMG00119-20100418-1249 IMG00123-20100418-1255

SK Utara Gathering (17.4.2010)

Perjumpaan Srikandi Utara yang dicadangkan sebelum ini telah selamat dianjurkan pada 17.4.2010. Rasanya dalam 20 orang berjaya dikumpulkan.. dianjurkan di Penang Golf Resort, Kepala Batas…

thanks to kak Orchid ‘81 and kak Rafidah ‘80..

DSC00042 DSC00043 DSC00049 DSC00050 DSC00058 DSC00067 DSC00068

more pictures will be post soon.. hehehe..

Saturday, April 17, 2010

Cara mengubati Sihir

Salam All,
Today I attended klas Dr Fatma.Dia ada beritahu cara mengubati Sihir spt berikut:

1. Ambil 7 helai daun bidara (daun mandi mayat)

2. Tumbuk or giling (dont use blender)

3. Sambil tumbuk daun tersebut baca
a) Al Fatihah - 1x
b) Ayat Kursi - 1x
c) 3 Kul ( Al -Ikhlas ,Al-Falak,An- naas ) – 3x

4. Campur dgn air dan minum 3 sudu only.

5. Yang lebih (remaining air) buat mandi - seeloknya mandi waktu maghrib (sebab ramai syaitan/jin waktu tersebut). Tolong jangan bilas dgn air biasa .(mandi air bidara last i.e you mandi biasa ,sabun,sampu then baru jirus dgn air bidara itu)

6. If sihir sangat teruk ulang 41x, If sihir tak teruk 3x dah cukup.

7. Lepas mandi Baca ayat sihir berikut (baca sambil urut kepala)
a) Surah Yunus ayat 81 -82
(Baca ayat 81-82 - 1x then repeat ayat 81 dr 'Maa jiq tum bihi....... ...( sampai akhir ayat) - 31x
b) Surah Al -A'raaf - ayat 117 -121
(Baca ayat 117-121 - 1x, then repeat ayat 120 & 121 - 31x)
c) Surah Thaahaa - ayat 69
( Baca ayat 69 -1x , then repeat ayat 69 bermula Wala yaflihu..... ( sampai akhir) – 31x

InsyaAllah..
B. Amalan untuk hapus gangguan jin selain 3kul,ayat kursi boleh juga amalkan surah Al-Jin - ayat 1-15 dan Ash-Shaafaat ayat 1-10

TQ
Nik Noriah Nik Daud

Feminism through the lens of Islamists Dr Ahmad Farouk Musa

Feminism through the lens of Islamists Dr Ahmad Farouk Musa 
Courtesy of harakahdaily.net/en


The post-modernism discourse on Islamic feminism is an area many Islamists dare not tread. And if they were faced with a challenge in such a discourse, they will then revert to rhetoric. 

One of the commonest heard rhetoric from a section of Islamists is that the Qur’an has granted rights to women fifteen centuries ago with vast improvement in comparison to the situation of women in Arabia prior to the advent of Islam. What many Islamists failed to understand, or perhaps conveniently ignored, is the fact that the rights of women in Islam began to decline and revert back to pre-Islamic norms after the death of the Prophet. 

While it is true that Islamic feminism is distinct from Western-styled feminism, as much as the shift from Western models of society and government to “Islamic models”, there are still many things in common with the struggle of Western feminists. 
Despite the struggle to unshackle from the cultural imperialism marketed by the West, the major struggle seems to be more centered in the house of Islam itself, considering the retrogressive policies of many Muslim countries; Malaysia not excluded. 
Islamic Feminism of the twentieth century 

It was in the late 19th and early 20th century that the struggle for what is known as feminism started in the Muslim world. And it was from the work of one exceptionally brilliant man that this movement had spread across the Muslim continents and reached the shores of our country. This exceptional man was Muhammad Abduh (right) , who had published the journal al-Manar (The Lighthouse) which propagated Islamic reform before his appointment as Mufti of Egypt in 1899. 

Abduh spent his life reinterpreting Islamic laws in light of modern conditions. Through his writing, teaching, preaching and legal opinion, Abduh not only championed the cause of reform in Islamic law, theology and education but also in areas affecting the life and status of Muslim women or what is known as feminism. 

Abduh advocated the utilization of reason and consistently maintained that that there was no conflict between religion and reason. Hence the renewal of Islam and Muslim society should be based not simply on Western secular modernization, but could be accomplished through Islamic legal and social change. The distinctive nature of his idea on reform ( Islah ) and renewal ( Tajdid ) was not simply seeking to restore the past i.e. the period of the pious predecessors ( as-salafus salih ); but a reinterpretation and reformulation of the Islamic heritage to respond to the political, cultural and scientific challenge of the West and modern life. 

Abduh’s position on polygamy 
Recognizing the discrepancy between the true spirit of Islamic reform propounded in the Qur’an and the waywardness of the Muslim society with regard to the rights of Muslim women, Abduh advocated a thorough reformation in educational and legal spheres affecting the Muslim women. 

Abduh was very critical of polygamy and its deleterious effect on family life. Polygamy, according to Abduh, was permitted in the Prophet’s time as a concession to the prevailing social conditions. If Qur’anic texts were to be re-examined, then it will be clear that more than one wife was only permissible when equal justice and impartiality were guaranteed. When achieving such a feat is considered a practical impossibility, Abduh concluded that the Qur’anic ideal must be monogamy. 

Abduh asserted that the moral point of the Qur’an is the text’s highest and ultimate aim. In Tafsir al-Manar , his view on this issue was clearly illustrated: 
“God has made the condition that one keep far from injustice to be the basis for His giving of a law (concerning marriage). This confirms the fact that justice is enjoined as a condition and that duty consists in thriving for it. 
Polygamy is like one of those necessities which are permitted to the one to whom it is allowed (only) with the stipulation that he act fairly with trustworthiness and that he is immune from injustice. In view of this restriction, when one now considers what corruption results from polygamy in modern times, then one will know for certain that a people cannot be trained so that their remedy lies in polygamy, since, in a family which a single man has two wives; no beneficial situation and no order prevail.” 

The voice of Abduh in the Malay archipelago 
Abduh’s struggle for reform in the Muslim world reached a new milestone when his students from the far East, Malaya and Indonesia, established a link with al-Manar. And among the students of Abduh that stood out was a young man by the name of Syed Shaykh al-Hady (left) . Together with other al-Azhar-educated students of Abduh, namely Shaykh Tahir Jalaluddin and Abbas Taha, al-Hady founded the journal al-Imam (The Leader) in 1906, dedicated to reform and renewal. 

Throughout his life, al-Hady championed the cause of modernization and reform of his own society. True to the spirit of al-Manar, al-Hady not only condemned taqlid (blind imitation) but upheld the torch of ijtihad (independent reasoning). 
Abduh’s argument that religion could never enter into conflict with knowledge, and that reason would necessarily accept the dogmas of religion after testing the proofs of its truth; had a profound effect on al-Hady. He was so impressed by this argument that he wrote a book titled Kitab Agama Islam dan Akal (Islam and Reason) in which he presented Abduh’s ideas in simple terms for the Malay readers. 

Alas, perhaps the most important social reform to which al-Hady dedicated his effort was on women’s emancipation and feminism. His views on women were radically different from that of the traditionalists of the time. He argued in defense of women’s education and emancipation, and conveyed the idea that women should be treated as man’s equal. In that sense, al-Hady may be referred as Malaya’s first feminist. 

Faridah Hanum: The protagonist of Malay Feminism 
In his endeavor to propagate feminism, al-Hady started to write on issues affecting women’s education and position in the home and society. Articles were published in a monthly periodical, al-Ikhwan (The Brethren). But then, it was a novel written by al-Hady that took the Malay community by storm. 

Hikayat Faridah Hanum (The Story of Faridah Hanum) was perhaps the first Malay literature that features a woman as its central character. The character of Faridah Hanum was endowed with personality, agency and purpose; not a passive subject that merely reacts to her surroundings. She was portrayed to be a woman of substance, and demanded that she be treated as man’s equal. Faridah Hanum to al-Hady symbolizes an ideal modern progressive Muslim woman capable of exercising her own rational agency and freedom of choice, while remaining true to her religion and moral values. 

What al-Hady had brought to surface from his depiction of Faridah Hanum was the monopoly of the discourse of Islamic jurisprudence by the traditionalist ulama’, and the fallacious contention with regard to the subservient attitude of women that were regarded as fundamentally weak and in need of constant protection by men. 
Faridah Hanum broke all taboos, stood by her principles and fought against orthodoxy. She exemplifies the embodiment of the rational, progressive and modern Muslim who is capable to retain control of her body and sexuality and at the same time exercising her rational faculty. 

Challenges ahead 
Despite the story of feminist activism, started by Abduh and subsequently disseminated by his disciples; and the struggle to articulate gender equality and social justice based on the liberating spirit of the Qur’an; patriarchal thinking and practice, bundled with its inequalities and injustices, had intruded into our modern lives and making Islam appears to be patriarchal when in fact the religion had came to eradicate the inequalities and injustices of patriarchy. 

The defenders of patriarchy and orthodoxy must be made aware that any efforts to obstruct the implementation of Qur’anic message of equality and justice will only revert and ossify our society back to the pre-Islamic era. 
The voice of Islamic feminism must not only be echoed by the modern-day Faridah Hanums, but must also be accompanied, if not spearheaded, by Abduh’s reformist-minded men. 

“Women, women, women! You are the Honor of Life, the Guide to Goodness. You’re the magicians who cleverly sow the seed of progress and the splendor of life which men strive for after they have been taught its real meaning (by you).” - Syed Syaikh al-Hady. 

Friday, April 16, 2010

Nasi Daging Istimewa - Doktor Zah72

NASI DAGING ISTIMEWA - dr zah

Bhan-bahannya:
1/2 kg daging - potong besar
3 labu bawang besar - potong2
sedikit halia..2 ibu jari
1 sudu kecil lada hitam
2 cawan air untuk rebus daging
sedikit garam
2 cawan beras
2 cawan air - untuk masak nasi

Cara memasaknya"
1. Daging, bawang besar dan halia - direbus sampai lembut.
2. Masukkan lada hitam.
3. Masukan garam.
4. Masukan beras,
Tanak sampai masak.

p/s Makan dengan jeruk2, acar buah, acar biasa dan sambal belacan.

Lamb cicah Roti

LAMB CICAH ROTI
resipi Doktor Zah72

Bahan=bahannya:
Betis biri-biri - potong besar
1 peket besar rempah kari Babas
20 biji bawang merah - kisar
5 ulas bawang putih - kisar
150 gm hali - kisar
5 pelepah daun kari
swdikit air asam jawa
6 gelas air.
minyak
garam

Cara menyediakannya;
1. Betis beberi - potong 4.
2, Tumis rempah kari - tak yah masuk air - kering punya
3. Masukkan bawang merah, bawang putih, hali kisar, daun kari dan air asam jawa.
4. Masukkan daging dan air. Boil sampai lembut. Slow fire,
5. Angkat apabila lembut

p/s...boleh makan denagan roti nan, roti mamak atau nasi.

Lamb Shank

Recipi LAMB SHANK..istimewa dari Dr Rafid72...Australia/New Zealand

Bahan2nya:
1 daging betis Lamb
Sedikit kunyit or tepong
3 bawang besar ---- slice
2 ulas bawang putih
capsium, celery, rosemary
Honey, tomato puree
1 gelas air
5 sudu olive oil untuk menumis

Cara menyediakan:
1 . Daging yang bertulang betis tu di pat pat denagan kunyit or tepong for browning in olive oil in a hot iron pan.
2 . Masukkan sliced onion sampai brown.
3 . Masukkan bawang putih , capsium, and a few rosemary twigs.
4 . Masukkan honey dan tomato puree.
5 . Masukkan air.
6. Lepas tu nasukkan pan yang ada lamb shank tu kedalam oven. Bakar selama 1 1/2 jam.
7. Selepas tu keluarkan. Pastikan daging lekang dari tulang. Kalau belum lekang, masuk lagi kedalam oven dan bakar lagi selama 1/2 jam.

Mesh potatoes:
1. Rebus kentang selama 20 - 30 minit.
2 . Lecek dengan butter dan sour cream...sampai jdi fluffy.

Sampingan: A
1. Celur frozen peas dan gaul dengan mint sauce yang dalam botol.
2 . Masukkan juga daun mint/pudina.

Sampingan : B
1 . Boleh juga makan denagan steam cabbage - lepas staeam gaul cabbage dengan butter dan garam.

Kuahhhh....
1 . Air lebhan yang dalam periuk... + dengan corn flour.
Boleh juuiga tambah maggie brown onion sauce

.....bila nak makannnnnnn ------masukkan garam dan crack pepper

Thursday, April 15, 2010

SK Utara Informal Meet 17.4.2010

Salam,
Menyahut seruan EXCO, SK PPinang ingin memaklumkan bhw satu perjumpaan tidak rasmi SK PPinang serta yang sewaktu dgnnya (kedah & Perlis, perak pun boleh..) akan diadakan pada 17.4.2010 di Penang Golf Resort, KBatas jam 4 ptg. SK79 Orchid menyusun secara langsung utk perjumpaan kali ini.

So far dah ada dlm 12 orang confirmed akan datang dari pelbagai batch fr 70-90s. It's informal, terbuka pada semua SK, just walk in. Sehubungan dengan itu, kut ada SK yg visit anak/adik/anak sedara di MRSM KB, SMS KBatas atau Kolej Matrikulasi dijemput singgah. Kita tak dapat ke STF utk prog BTS, kita beramah mesra di sini. Sila..ooi..sila. .

SK80 Rafidah,
Penang Coordinator

7 tahun sudah aku hidup bermadu

Salam,
this story was posted at my FB.. tapi rasa nak share jugak ngan rakan srikandi yang lain..

mana yang baik tu jadikkan amalan...
ni harsa copy paste from someone yg email to me..

here it goes..
bagaimana harus ku mula .....( emm macam lagu m. nasir tu ye?)..( bercakap pasal lagu tu, memang masa suamiku bercinta kali kedua lagu tu jadi lagu favoritenya… habis kami anak beranak terjerit-jerit nyanyi ikut dia masa dalam kereta.. anak-anak macam bapanya , suka nyanyi.. masa tu tak tahu itu lagu cinta kedua dia..he..he. .he).
emm agaknya , boleh mula dari awal la kot.
aku bertemu suamiku masa sama – sama menuntut di ipt. kami berada di jurusan yang berlainan dan fakulti yang berlainan. tahunpun berlainan, suamiku tahun 4, tahun akhir, aku baru tahun satu. namun, apa yang menyatukan kami adalah kawan-kawan. kami berkahwin masa aku di tahun 2.
perkahwinan sebenarnya ok, tapi aku yang kuat merajuk dan selalupun suami pujuk walau bukan salahnya. mmm.. memang banyak bukan salah dia pun..
kalau nak dikaji mengapa suamiku kahwin lagi, rasanya banyak penyebabnya. taqdirnya memang dah ada tapi semua taqdir tukan hasil dari tangan kita, bak kata suamiku, ( banyak kali jugaklah dia cakap macam nih, last rasanya bulan lepas masa kami dalam perjalanan pulang berdua dari KL).. suami tu kalau isteri tu baik. layan dia baik, hormat dia, tak suka cari pasal, susah dia nak cari orang lain, kalau dia pandang perempuan lainpun, mesti dia ingat isteri dia kat rumah, mesti dia fikir, cantik manapun perempuan tuh, ( suami aku hensem orangnya.. sanngat hensem.. dan roman mukanya manis, orangnya tinggi dan kulit putih.. tak susahlah dia nak pikat mana-mana perempuan kalau dia mahu ) belum tentu baik macam isteri aku kat rumah… (bila dia kata macam tu, aku pun merajuk la cakap dengan dia, ye lah .. macam, abang. aisyah tak cukup baik, sebab tu abang kahwin lagi… nanti cepat – cepat dia jawab.. la ke situ pulak, tu la yang malas cakap pasal poligami nih..)
tapi sebenarnya aku akui, masa mula – mula kawin dulu aku memang kuat merajuk dan mudah shot wire… bila dah merajuk, diam membatu, tak cakap apa.. tegurpun tak dijawab… tapi rasanya yang suami aku memendam rasa ( ha …aku rasa nilah punca utama, suami aku nih simpan dalam HATI rasa kecil hatinya..) banyaklah peristiwa merajuk aku yamg kadang – kadang melampau sampai tertunjuk depan orang sedang suami aku nih orang nya sangat lemah lembut dan bersopan. sebenarnya dah banyak kali dia pesan, jangan merajuk over depan orang, dia rasa malu yang amat.. the exact word yang dia guna .. abang rasa malu kalau hal rumah tangga kita sampai orang luar tahu, rasanya macam sengaja londehkan seluar depan orang sampai nampak kemaluan kita.. macam tulah rasa malunya, rasa macam tak tau nak letak muka kat mana ....
aku pulak dari keluarga yang kalau bergurau , jiran sebelahpun boleh dengar ketawa kami..
emm.. rasanya memang dah taqdir nak dimadukan..
tahun- tahun awal aku bermadu.. ya allah, tak pernah suami tak balik kalau dia tak out station, tapi sekarang tak balik, dah lah tak balik , pergi mengendut perempuan lain, 13 tahun muda dari aku.. memang tak boleh terima, bila dia balik ke rumah masa giliran aku.. ( suamiku sangat mengikut masa).. aku halau-halau dia.. tapi dia diam aje. sibuk mengemas rumah, bila malam dia baring sebelah aku, (sebenarnya aku dah blok tempat dia, letak kaki aku luas-luas, tapi dia lembut tolak kaki aku) peluk aku kemas – kemas dan cakap walau dia dah kawin lagi dia tetap sayang kat aku dan anak-anak.
dia benar – benar tak tahu bagaimana dia boleh sayang pada orang lain walhal kasih dia pada aku tak berkurang sikitpun…kata dialah .. he..he,,.. kalu dia tipu, aku pun tipulah nih..
{kadang-kadang , masa aku merajuk, dia kat depan aku pegi ke dapur, tapi tak lama dia akan datang, buat-buat basuh tangan (aku tahu lah dia buat-buat,.. sinki ada kat depan tuh kalu setakat nak basuh tangan), tangan sebelah bukak paip sebelah lagi dilengkarkan kat pinggang aku,.. buat-buat tanya aku tengah buat apa (buat-buat tanyalah kan , kalu dah nampak kita tengah jerang air).}
aku jadi batu, badan keras je tapi aku cakap kat dia (ehh… kira okeylah tuh, nak juga aku bercakap, biasanya kalu dah badan jadi batu tu, lidah akupun kelu, buat tak dengar je dia cakap apapun..) aku sikitpun tak percaya pada dia. kata sayang kat aku tapi kawin lagi. tipu.. mana sayang kat aku. tapi dia degil , dia kata kalau tak sayang dia tak balik pada aku lagi dan dia tak akan berniat nak adil dan masih mahu jaga aku sampai aku mati atau dia mati.
kini, dalam merajuk tak merajuk, akhirnya dah tujuh tahun aku bermadu, suamikupun dah beranak pinak.. baru-baru nih aku beraya bersama, sebenarnya dah tiga kali berturut-turut , agaknya akan jadi tradisi kami.. balik beraya sama – sama dalam satu kereta, yelah .. habis drebarnya satu.. muat semua anak-anak aku dan anak -anak madu, 2 isteri.. okey je.. kami berbual bergelak tawa,.. aku pulak memang suka ketawa.. sejak akhir-akhir ni lagilah (aura bermadu kot) dulu aku agak serius jugaklah.. (sampai suami aku kata apa yang buat dia terpikat pada madu aku tu sebab dia mudah tersenyum… ha engkau,,… jadi selalu-slalulah tersenyum ye.. yang ikhlas lah… yang tak ikhlas tak payah..)
beraya sakan di kampung suami, semua saudara mara suami dapat menerima kami dengan baik, dan aku yang memang dah berbelas tahun dengan mereka memang mudah di terima sebab aku peramah.. (betul tuh .. bukan perasan). tapi madu aku juga pandai bawa diri.. selalu bual dengan aku dan saudara mara suami yang lain.
tak cemburu? huh cemburu giler… sampai solat hajat mintak dengan allah agar beri aku kebahagiaan sejati dan aku mampu kawal diri aku seikhlasnya. alhamdulillah. . tapi merajuk jugak dengan suami,.. nasib aku lah sebab dapat suami kuat memujuk..hati jadi sejuk balik.
yang aku nampak baik dan istimewanya madu aku tuh.. layanan dia pada suami.. sentiasa tersenyum, bercakap dan bercerita (aku bercerita jugak , lagi kuat bercerita dari dia rasanya) tapi cerita dia kalu tengok.. pada pendapat aku lah.. selalu menarik hati suami aku.. kadang-kadang aku tengok suami aku sampai tergelak besar.. pandailah dia.. emmm.
aku ada jugak kata pada suamiku, wah..kalu dengan orang, ketawa sakan ye.. tapi suamiku kata.. kalau aisyah citer apa-apa kat abang pun, abang ketawa jugak,.. lagilah tersengih macam kerang busuk, dari awal sampai habis citer aisyah tu kan…..
ada ke…. emm.
tapi satu yang aku perasan, tentang madu aku tuh,.. walau dia baik dengan aku, tapi yang penting padanya suami kami.. dia sangat jaga..sangat perihatin terutama hati dan perasaan suami aku.. he .. he,.. suami dia jugaklah.. takdelah aku tengok dia muncung merajuk macam aku.. kalau dia terasa dia akan diam.. ambik masa sendiri,.. pergi buat kerja..mengemas, mandi anak, masak atau berborak dengan ipar duai yang lain.. masa raya semua adik beradik suami balik, penuhlah rumah mak abah tuh..
lepas tu.. dia akan okey balik.. boleh datang balik pada suami dan bercerita serta layan suami kami macam biasa balik. agaknya orang jawa indon macam tu kot, walau dia muda dan tak dapat beraya bersama dengan ibu bapanya di seberang (aku dapat, lepas beraya kat kampung suami, kami balik ke kl dulu, hantar madu dan tukar pakaian, lepas tu suami aku bawa aku balik ke kampung aku 4 malam), tapi dia tetap okey.. agaknya sebab tulah laki aku sayang dia lebih… aku rasalah.. laki aku marah aku kata macam tuh.. dia kata takde lebih takde kurangnya .. dua-dua dia sayang .. emmm.
tapi kini, walau sesekali , marahku datang, cemburuku bergolak, tapi aku bahagia.. yerlah bahagia cara poligamilah, .. dulu pun .. aku asyik merajuk aje.. tak bahagia mana jugak walau suami aku baik .... kini, aku banyak belajar menghormati suami, tahan merajuk dan marah ku.. sedikit sebanyak aku sebenarnya belajar dari madu aku tu. walau usia baru 20an tapi aku dapat rasa dia isteri yang baik untuk suami sebaik suamiku.
kadang-kadang aku rasa mereka terutama suamiku yang tercinta mampu bahagia walau aku tiada di sisi, emm masa tu mulalah datang akal jahatku minta suamiku lepas kan aku aje ...dari dia asyik nak melayan merajuk aku baik dia menghadap muka madu aku yang sentiasa tersenyum tuh.. tapi suami aku tak mahu. dia kata dia akan sabar dengan aku,.. dia mahu aku jadi isteri dia sehingga ke syurga. dan kalau dia mati dulu dia mahu aku setia pada dia,.. tubuh aku hanya untuk dia seorang.. pandailah kan.. dia tak apa tak setia.. tubuh dia untuk perempuan lain tak apae..mmm.
giliran adil, masa banyak lebih pada aku kerana suamiku sangat bertanggung jawab, anak-anak aku dah besar dan bersekolah menengah , jadi dia banyak dengan kami, menghantar dan mengambil anak-anak..
bermadu pahit? ya.. memang pahit, tapi dengan poligami aku banyak membaiki diri,.. mengenal balik tuhanku, menjaga solatku, mendidik anak-anakku. memahami suamiku..walau kini aku masih bergelut namun, kehidupanku jauh berubah dari dulu.
aku kini menikmati hubungan dengan ipar duai dengan lebih berkeyakinan. . siapa kata orang bermadu akan rasa terhina, aku tidak.. aku istimewa, tuhanku menyayangiku. . sekurang-kurangnya diberi aku ujian untuk menyedarkan ku bahawa dunia ini hanya sementara dan kasih manusia itu untuk kita gunakan bagi mencari redho NYA.
sebenarnya,. .ikhlas dari hati saya,.. saya tidak berbuat apa-apa,..
.. berkorban,.. atau bagai,.. ujian saya sebahagian besarnya hanya pada poligami tapi suami saya sangat adil dan bertanggung jawab, penuh kasih dan mencintai saya sepenuh hati (hatinya ada banyak kot,..he..he. .)..
sangat lembut dengan saya,.. contohnya terlalu banyak… kalau kebetulan dia solat bersendirian, ..saya akan tunggu bersamanya dan dia akan naikkan saya atas pangkunya dan memeluk saya sepanjang zikir hingga doa,.. hati saya damai dan tenteram…
suka menonton sambil memeluk saya dan bergurau,.. anak-ajak juga seronok dengannya,.. tegas, anak-anak takut tapi masih boleh bermain dan bergurau juga dengan mereka,… jadi buaian,.. buat superman dengan kaki,.. walau anak sama tinggi dengannya,..
sangat rajin dan sangat ringan tangan,.. sentiasa membantu dalam semua hal,.. dan saya maksudkan itu,..semua.
susah nak tengok dia ada di rumah dan duduk sahaja,.. ada aje kerja yang nak dibuatnya,..
hatta sehingga melipat kain dengan anak-anak ,.. apatah lagi kalau kerja itu jelas kerja nya,..
baiki paip bocor, sinki tersumbat (sampai buka tempat simpanan najis di belakang dapur dan selok tangan keluarkan apa yang buat tersumbat,.. bila tak sampai dia akan jolok ,..peralatan lengkap macam dia tukang rumah,.. ha,..ha)
itu hal kecil,.. kalau nak disenaraikan kebaikan dan keistimewaan suami,.. tak tertulis,.. setiap masa dan detik dia berbakti,.. pada saya,..anak- anak dan sangat tak menghampakan orang tuanya,..
sanggup balik hari pulang ke selatan dan ambil orang tuanya datang ke kl bila bapanya minta tolong,..walaupun dalam keadaan dia penat menguruskan dua rumah,..
subhanallah, .. suami saya sangat baik,..
hakikatnya,. . dia yang diuji kerana dapat saya sebagai isteri,..
dengan itu sahabat,.. maksud saya,.. dengan akhlak sebaik suami saya,.. saya tidak diuji sangat,.. masyaallah,. . sungguh allah itu maha besar,..
frankly,… secara jujurnya,.. hanya ketika dia tiada sahaja , saya terasa diuji allah,.. ujian rindu. agar kita merasakan hanya DIA sahaja sebenarnya tempat kita bergantung harapan…
wallahu alam. yang penting pegakhiran kita kan ?…
dari “sitiaisyahyadzid”

Monday, April 5, 2010

Dari Meja Presiden : CHAPTERS

ASWT, Srikandis,
on the 3rd April 2010, we had a fruitful AGM at Hotel Singgahsana. a reasonable place in terms of price and reach for many Srikandis.

A few decisions were passed. one of them is to officialise the formation of CHAPTER per state. SK N Mariana has been calling for hands-ups. and there have been several hands-ups. SK Harsa will be calling the SKs to offiicialise the formation as well as to include the information in our web-site.

SK Harsa has graciously agreed to be the CHAPTER HEAD for Kedah, and SK Adeeb the CHAPTER HEAD for Johore.

And I know SK Normah Ahmad has been the 'king-pin' for Kelantan. and a number of SKs for Penang. Things may not be perfect yet, but any time is a good time to start the ball rolling !

The EXCO has also agreed to appoint SK Harsa as the resident web-master for Srikandi Tun Fatimah. We will update the Takwim 2010-2011 in due course. any suggestions are always welcome.


kind regards,
SK72 Mek Yam Jusoh.